Telapak Bisu || Cerpen Kilat 5 Paragraf

- Judul: Telapak Bisu
- Penulis: Spaghetto (nama pena)
- Tema: hubungan orangtua dan anak, komunikasi
Lagi-lagi, ia mengabaikanku. Anakku yang aku besarkan dengan keringatku sendiri. Pulang sekolah, meletakkan tas, berganti baju, lalu pergi entah ke mana. Mungkin ini semua salahku sendiri. Darah dagingku berbuat tidak sengaja, tapi malah aku balas dengan rotan.
Minggu lalu, Galih menghanyutkan sendal bakiak pemberian ayahnya. Andaikan aku mampu untuk membeli alas kaki baru, aku juga tidak akan memakai kenangan berharga itu. Toh benda itu juga sudah busuk dan tak layak pakai. Karena aku yang keterlaluan, sekarang anakku bisa-bisa membenciku selamanya.
Sudah seminggu aku berjalan dengan telanjang kaki. Pekerjaan yang biasanya aku minta bantuan Galih sekarang selalu kukerjakan sendiri. Saat ia menawari bantuan pun, aku menolaknya. Telapakku lecet, namun aku sudah terbiasa dengan bebatuan. Seharusnya ini yang kulakukan sejak dulu.
Aku sangat lelah. Hari ini aku izin pulang kerja lebih awal. Jalan menuju rumah bagaikan sejauh Anyer-Panarukan. Aku hanya ingin pulang dan beristirahat.
Akhirnya, aku telah sampai di depan rumah. Saat hanya tersisa beberapa langkah terakhir, aku terjatuh. Kepalaku sakit, aku tidak bisa berdiri. Semuanya semakin kabur, lalu aku melihat Galih keluar dari rumah. Ia menjatuhkan barang dari genggamannya dan berlari ke arahku. Hal terakhir yang aku ketahui adalah anakku telah bekerja selama satu minggu untuk membeli bakiak untukku. Andaikan saja aku memiliki kesempatan untuk mencobanya. Maafkan Ibu, anakku.
ooOoo